Thread Rating:
  • 0 Vote(s) - 0 Average
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
Cara Menyetel Platina Mobil dengan Mudah
#1
Platina merupakan salah satu komponen dari sistem pengapian yang berfungsi untuk memutus atau menghubungkan arus listrik yang mengalur menuju kumparan primer pada koil pengapian. Platina tentu memiliki peran penting, karena tanpa platina (khusus bagi sistem pengapian konvensional) maka tidak ada tegangan tinggi yang dibutuhkan oleh busi guna menghasilkan loncatan bunga api. Mengapa demikian? Hal ini karena kontak platina menghasilkan tegangan tinggi pada kumparan sekunder sebesar 10.000 volt atau lebih. Ketika arus listrik yang mengalir pada kumparan primer koil secara tiba-tiba diputuskan oleh platina yang kemudian dibangkitkan tegangan tinggi pada kumparan sekundernya, melalui sebuah proses induksi diri.

Tujuan penyetelan platina mobil

Penyetelan pada platina merupakan proses penyetelan sudut dwell. Sudut dwell merupakan waktu lamanya celah platina dalam posisi penutup, yakni ketika platina mulai menutup (akhir tonjolan cam), sampai platina mulai membuka pada tonjolan berikutnya.

Penyetelan sudut dwell perlu dilakukan karena berkaitan dengan timing pengapian. Hal ini terjadi seperti penjelasan di awal, dimana tegangan tinggi yang dihasilkan oleh koil merupakan akibat dari pemutusan alur listrik pada kumparan primer koil yang dilakukan oleh platina. Munculnya tegangan tinggi disertai kumparan sekunder koil yang terlambat tentu akan terjadi ketika pemutusan arus listrik di kumparan primer tersebut terlambat dari waktu yang ditentukan. Dengan kata lain, suplai tegangan tinggi ke busu juga akan telambat atau busi yang terlambat memercikkan bunga api yang berarti terjadinya pengapian yang terlambat. Untuk itu, timing pengapian pada sistem pengapian konvensional platina ini ditentukan oleh mekanisme pada platina.

Langkah-langkah menyetel celah pelatina

Timing pengapian harus tepat sesuai dengan besasrnya sudut dwell yang tepat. Jika sudut dwell terlalu besar waktu membuka platina pun menjadi terlambat atau singkat. Sebaliknya, jika sudut dwell terlalu kecil, platina dapat membuka terlalu besar atau lama.

Langkah pertama yang perlu Anda lakukan ialah membuka tutup distributor.
Kemudian putar poros engkol se arah dengan jarum jam dan tepatkan titik puli sampai mengarah pada 0 derajat (top 1 atau top 4).
Anda dapat memastikan posisi top dengan cara melihat kembali pada distributor dan posisi tumit ebonit platina berada pada posisi tonjolan nol.
Berikutnya, kendurkan sekrup pengikat platina dan pastikan jangan sampai terlepas, kendurkan sedikit saja hingga platina dapat digoyangkan dengan obeng negatif pada alur penyetel celah platina.
Selanjutnya, goyangkan alur penyetel celah platina menggunakan obeng negative agar celah platina dapat direnggangkan atau dieratkan.
Saat ini Anda dapat melakukan penyetelan celah platina, setel celah platina berkisar 0,45 mm (ukuran standar pabrik) menggunakan feeler gauge (kaliper celah) yang dimasukkan pada celah platina. Memang feeler gauge tidak memiliki ukuran 0,45, namun tak perlu khawatir karena Anda dapat menggunakan feeler gauge ukuran 0,40 mm dan lakukan penyetelan pada feeler gauge tidak terlalu rapat sehingga ukurannya mendekati 0,45 mm.
Lakukan penyetelan platina dengan cara menggerakkan obeng negatif pada alur penyetel celah platina dan gesekkan feeler gauge hingga terasa agak rapat.
Jika platina sudah dirasa pas dan tepat, kencangkan kembali sekrup pengikatnya.
Langkah terakhir, pasang kembali tutup distributor.
Reply


Forum Jump:


Users browsing this thread: 1 Guest(s)